Selasa, 04 Maret 2008

We and DR.(HC) W.S. Rendra....

Pagi ini, aku bernafas lega bisa mngikuti kuliah Sintaksis II....
Dhiend menyediakan satu kursi kosong untukku, di depan sendiri...tepat dalam jangkauan mbak Aminah sang asisten pak Hasyim Asy'ari...
"Katanya kita disuruh pake almamater."
Aku menarik lagi nafasku yang semula sudah terhembus bebas...Tugas kembali menyergap...
"berbarti?"
"Mungkin kita nanti jadi penerima tamu waktu Dialog Terbuka."
well, that's no matter for me asal nggak ada kuliah...sayangnya, ada kuliah percakapan (muhadasah) tepat setelah sintaksis.
"Kita bikin surat ijin, yuk."kataku.Aku sudah melakukannya saat Rapat Senat tebruka kemarin.
"Lalu tanda-tangannya?"tanya Dhiend"pak Nico kan ada di Gedung pusat."
Kalau kau terbiasa ijin, kau tahu di mana dan bagaimana celah-celah bisa kau tembus.
Setelah sintaksis dipungkasi, dengan langkah tegap kami berdua masuk ruang Sekre dan membuat surat ijin.Setelah itu, dengan tanpa dosa, kami keluar melalui jendela sekre yang langsung terhubung dengan tempat parkir sebelah utara. Kami meluncur menuju gedung pusat. Tanpa susah namun cukup membuat badan lelah, kami menemukan pak Nico dan bepak-bapak lain sekaligus ibu-ibu dosen lain duduk manis menyaksikan tampilan di salah satu halaman yang cukup luas untuk diduduki...pak Rendra sedang diberi gelar di dalam sana...
Tanda tangan kuterima, kami segera pulang mengambil almamater...siap-siap untuk lebih lelah dari sebelumnya...

Benar sekali, kami benar-benar sibuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar