Senin, 11 Februari 2008

My Happy Feet, My Happy Hands, and My Happy Mind...

matahari masih males-malesan ngintip dari tempat tidurnya, tapi aku udah di Sekre. Bukan karena aku makhluk rajin yang secara mnegenaskan mendapat IP buruk, namun karena aku ingin berposting ria secara gratis dari komputer Sekre.
Belum ada mahasiswa datang. Tidak sekarang, mungkin nanti.Mungkin juga malah enggak, soalnya KRS-an udah ditutup.
Selain karna aku pengen posting gratis, aku harus cepet-cepet pergi dari rumah, karena ibu lagi marah-marah. Cuma ada bapak di rumah. Mbakku udah berangkat kerja, adikku udah berangkat sekolah. Aku nggak mau jadi kambing congek di rumah.

Aku mau nulis tentang sebuah film yang kemarin aku tonton:
Happy Feet.

Film ini bercerita tentang kehidupan pingun bertubuh tinggi di dataran es...aku lupa di kutub mana, yang pasti banyak salju gitu. Cerita diawali ketika Memphis bertemu dengan calon istrinya. Para pinguin jantan bertubuh tinggi menarik kawanan penguin betina dengan cara menyanyi...mungkin maksudnya adalah memamerkan suara mereka. Siapa yang punya suara paling merdu, dia yang dapet pasangan paling menarik. Dan di komunitas ini, menyanyi adalah sebuah kewajiban agar kau bisa disebut sebagai penguin.

Memphis berhasil memiliki telur dari pasangannya. Setelah pasangannya bertelur, pasangannya pergi mencari ikan. memphis, si jantan, mengerami telur anaknya. Di sini ada pengetahuan yang ingin disampaikan oleh penulis film dan sutradara:penguin jantan mengerami telur, dan pasangannya mencari ikan di lautan lepas. Unik.
Kawanan penguin jantan merapatkan barisan untuk menetaskan anaknya. Satu hal yang harus diingat para pejantan adalah:jangan jatuhkan telur yang ada pada eraman kalian, dan Memphis menjatuhkan
nya. Tidak pecah, hanya saja Memphis telah melalaikan kewajiban itu.
Waktu berlalu, tiba saatnya telur menetas.Ratusan ribu penguin kecil menetas dari telurnya.Memphis menunggu dengan harap-harap cemas melihat telur eramannya tidak kunjung menetas.Salah seorang temannya-
Maurice- datang bersama anaknya bernama Gloria. Maurice membesarkan hati Memphis, sedangkan Gloria kecil mematuk-matuk ingin tahu ke telur milik Memphis.
Memphis mulai putus asa melihat kejadian ini.Maurice terus membesarkan hati sahabatnya. Gloria tidak sabat untuk memiliki telur itu.
Di saat Memphis benar-benar putus asa, Memphis mendengar gerakan dari telurnya, dan benar...telurnya menetas. Gloria
senang sekali melihat telur itu bergerak, Memphis menyadari ada sesuatu yang salah.Telur itu pecah dari bagian kaki.
Telur itu terus berlari dengan cangkang belum terpecah sempurna, Gloria berlari-lari mengejar telur itu dan berteriak memanggil:"Mr.Mumble, kau akan pergi ke mana?".Telur itu belum bernama, tapi Gloria,yang
bukan siapa-siapa telur itu, memanggil anak Memphis dengan sebutan Mr. Mumble.
"Gloria, jangan memanggil seperti itu."kata Maurice, tidak enak dengan Memphis
"Sudahlah, Maurice, dia boleh memanggil apa saja."kata
Memphis pasrah melihat telurnya berlari-lari sebelum cangkangnya pecah seutuhnya.
Setelah pecah, terlihatlah seekor penguin kecil berdiri tidak seimbang dengan kaki terus bergerak.Memphis bertanya kenapa dia bergerak seperti itu.
"Aku bahagia, ayah, dan kaki ini juga bahagia."jawab Mumble
"jangan bergerak seperti itu, karena penguin tidak bergerak seperti itu."kata Memphis.

Aku tidak akan menceritakan seutuhnya cerita yang durasinya lebih dari enam puluh menit itu. Kau harus mencarinya sendiri di rental VCD. Film ini a
dalah film animasi, jadi pengisi suara Mumble adalah Elijah Wood.Film ini tidak hanya menarik secara visual, melainkan isinya juga sangat berbobot. Sepertinya pembuat cerita memiliki pesan yang sangat penting yang ingin dia sampaikan kepada seluruh segmen umur bahwa mencintai lingkungan itu sangat perlu, bahwa keserakahan manusia akan membawa dampak buruk pada makhluk lain,dan bahwa anakmu haruslah bisa kau pahami karena dia berbeda. Semua anak memiliki jalannya sendiri sendiri, apabila kau paksakan dia berjalan di tempat 'seharusnya', dia tidak akan pernah berkembang. Anakmu haruslah berjalan di tempat 'semestinya'.

Aku merekomendasikan film ini untuk ditonton dengan keluargamu, supaya orangtuamu merasa tertampar karena telah memaksamu menjadi seperti mereka.


Thanks to: Sdri. MJ Diniy yang telah dengan sedikit berat hati meminjamkan sedikit banyak VCD ini kepada saya...semoga amal ibadah Anda diterima oleh Allah SWT dan Anda mendapat banyak berkah di masa yang akan datang.Amin!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar